Resensi Novel "Goodbye Happiness"

I'm Your Thinkerbell

Judul                  : Goodbye Happiness

Pengarang          : Arini Putri

Kota Terbit        : Jakarta

Penerbit             : Gagas Media

Tahun Terbit      : 2012

Tebal                  : 312 halaman

ISBN                  : 979-780-593-x

Resentator          : Galuh Dwi Arum

           Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk berada dalam satu kisah yang indah...

         Penulis bernama Arini Putri yang merupakan mahasiswi jurusan psikologi Universitas Gajahmada ini terkadang merasa dirinya seperti anak SMA, berkeinginan untuk menjadi penulis lagu dan terkadang suka berbicara sendiri. Goodbye Happiness merupakan karyanya yang cukup terkenal, berikut resensi dari novel goodbye happiness.

          Berawal dari gadis bernama Kristal, Kristal bercita-cita menjadi seorang aktris terkenal, ia berusaha mencapai mimpinya dengan berkuliah jurusan teater di korea. Kristal memiliki teman laki-laki bernama Skandar, mereka sangat dekat. Skandar memanggil Kristal dengan sebutan "Tink" ya, "Think" untuk "Thinkerbell". Perlahan-lahan kristal mulai menyimpan perasaan untuk sahabatnya itu, ia terus menyimpan perasaannya hingga rasa itu makin kuat dan mencekik dirinya.

       Kehadiran pria bernama Seungho seorang aktor ternama, membuat kisah ini menjadi kisah cinta segitiga, tidak, bahkan cinta segi empat. Kristal memiliki banyak hater karena kedekatan dirinya dengan Seungho. Karirnya kacau, begitupun dengan kisah cintanya, Skandar sering kali membuatnya merasa patah hati lagi dan lagi. Sampai akhirnya Kristal mengetahui sebuah kenyataan bahwa cintanya terhadap Skandar tak pernah bertepuk sebelah tangan, namun semua itu sudah sangat terlambat.

            Awal membaca novel ini, saya pikir ini adalah sebuah fanfiction. Tapi setelah mencoba membacanya, "goodbye happiness" memiliki cerita yang bagus dan menyentuh hati. Banyak haru dalam kisah ini, tapi juga ada kisah tentang kerja keras, tentang persahabatan, dan tentu saja tentang cinta.

            Tetapi ada beberapa penggunaan bahasa korea yang disertakan dengan catatan kaki. Meskipun cerita ini berakhir bahagia, namun sedikit terkesan "terlalu memaksakan" agar cerita menjadi happy ending. Namun demikian, jika dinikmati, ending dalam novel ini terbilang cukup baik. Karena kita tidak perlu gelisah memikirkan bagaimana nasib mereka selanjutnya.

nb: sekian resensi novel dari saya, happy reading ;)